Kisah Sahabat Nabi Ali bin Abi Thalib- Ali bin Abi Thalib merupakan sepupu dari Rasulullah, ayahnya bernama Abu Thalib yang  merupakan kaka kandung dari ayah Nabi Muhammad sedangkan ibunya bernama Fatimah binti Asad. Ia lahir di daerah Hijaz, Jazirah Arab tepatnya pada hari jumat tanggal 13 rajab tahun 601 M. Nama asli Ali adalah Haydar bin Abi Thalib, ia merupakan anak terakhir dari empat bersaudara.

Ibunya memberinya nama Haidar atau Haidarah yang artinya singa, nama tersebut diambil dari nama kakeknya yaitu Asad, diharapkan kelak ia tumbuh menjadi anak yang pemberani. Sedangkan ayahnya memberi nama Ali bin Abi Thalib yang artinya luhur. Namun, nama yang sering dikenal masyarakat adalah Ali

Pada masa paceklik menyerang Makkah,  sehingga membuat keluarganya mengalami krisis ekonomi yang mengharuskan ayahnya menitipkan beberapa anak-anaknya kepada anggota keluarganya. Apakah Ali berasal dari keluarga yang miskin, sehingga ayahnya harus menitipkan anak-anaknya pada beberapa kerabat ?

Jika dilihat dari garis nasab ayah dan ibunya, ia termasuk dalam kalangan keluarga yang mulia, kasih sayang, pemegang kepemimpinan masyarakat dan temasuk keluarga cemerlang di masyarakat Makkah.

Pada saat paceklik melanda Makkah, hampir semua orang mengalami kesulitan termasuk ayahnya Ali yang memiliki anak empat hingga harus menitipkan semua anaknya kepada beberapa sauda-saudara ayahnya.

Ali dititipkan kepada Nabi Muhammad dan tinggal bersama keluarga Nabi Muhammad, pada saat itu ia masih berusia 5 tahun. Sedari kecil tinggal bersama dengan Nabi Muhammad membuatnya menjadi pribadi yang teladan dan memiliki budi pekerti yang baik, bahkan termasuk salah satu tokoh yang dijanjikan masuk surga.

Ali termasuk salah satu orang paling awal yang memeluk agama Islam dan menjadi ulamanya para senior. Ia memeluk agama islam pada usianya yang masih sangat muda, yaitu pada umur 10 tahun ia sudah menyatakan dirinya Islam. Masuknya Ali kedalam agama Islam bukanlah paksaan dari Nabi Muhammad.

Keberanian Ali bin Abi Thalib

Kisah sahabat Ali Bin ABi Thalib
Kisah sahabat Ali Bin ABi Thalib (Cr:google)

Kisah Sahabat Nabi Ali bin Abi Thalib- Ali memeluk agama Islam atas dasar dirinya sendiri, ia sudah bisa membedakan mana agama yang benar dan mana agama yang tidak sesuai dengan tuntunan Allah. Dan selama hidupnya ia tidak pernah menyembah berhala sekalipun

Ali tumbuh menjadi anak laki-laki yang cerdas dan gagah berani, berbeda dengan sepupunya yaitu Nabi Muhammad yang tidak bisa membaca dan menulis

Nabi Muhammad mengatakan “Jika aku adalah kotanya ilmu, maka Ali adalah gerbangnya ilmu” ia merupakan juru tulis Nabi Muhammad, setiap apa yang diucapkan oleh Nabi ia selalu menulisnya dengan kalimat yang baik dan benar. 

Kesetiaan Ali terhadap Nabi Muhammad dibuktikan pada saat umat Islam hendak hijrah ke Madinah, karena di Makkah umat Islam masih menjadi kelompok minoritas yang sering dimusuhi dan dirintangi oleh kaum kafir.

Pada saat umat Islam lain sudah berbondong-bondong bersama beberapa para sahabat untuk hijrah ke Madinah, Nabi Muhammad, Abu Bakar dan Ali bin Abi Thalib masih berada di Makkah.

Di waktu malam Nabi Muhammad, Abu Bakar dan Ali bin Abi Thalib hendak pergi meninggalkan Makkah, rumah Nabi dikepung oleh orang-orang kafir Quraisy untuk membunuh Nabi.

Melihat pengepungan orang-orang kafir, Ali merelakan dirinya untuk mengelabui orang kafir dengan cara tidur diatas kasurnya Nabi, sehingga orang kafir menyangka bahwa Nabi sedang tertidur lelap. Sementara Ali berbaring diatas kasurnya Nabi, Abu Bakar dan Nabi Muhammad menyelundup secara diam-diam untuk pergi meninggalkan Makkah dan hijrah ke Madinah.

Ali bin Abi Thalib adalah sosok sahabat yang pemberani dan selalu mengikuti perang melawan orang-orang kafir, pada saat perang Khandaq pasukan kuda dari Quraisy yaitu Amru bin Abdi Wudd, Ikrimah bin Abi Jahal, Hubairah bin Abi Wahaddan Dhirar bin Al-Khathab. Mereka berusaha menerobos parit yang telah dibuat oleh umat Islam

Usaha pasukan Quraisy untuk menembus parit pun berhasil, lalu terjadilah perang tanding antara Ali bin Abi Thalib dengan Amru bin Abdi Wudd yang merupakan orang terkuatnya pasukan kafir Quraisy.

Pertandingan antara Ali dan Amru dimenangkan oleh Ali dengan satu kali kibasan pedang yang menyambar Amru, sehingga Amru terbelah menjadi dua bagian. Melihat pasukan terkuat Quraisy terbunuh menjadi dua bagian, pasukan Quraisy lainnya takut dan meninggalkan Madinah.

Kekhalifahan Ali bin Abi Thalib

Kisah sahabat Ali Bin ABi Thalib
Kisah sahabat Ali Bin ABi Thalib (Cr:Google)

Kisah Sahabat Nabi Ali bin Abi Thalib- Ali bin Abi Thalib merupakan Khalifah ke empat setelah Nabi Muhammad, Umar bin Khattab, Abu Bakar, dan Utsman bin Affan wafat, masa ke khalifahan Ali sekitar 4-5 tahun. Pada masa kekhalifahan nya, Ali senang berjalan-jalan di pasar dengan tujuan menasehati para pedagang, orang-orang yang tersesat, dan menolong fakir miskin.

Pada masa kekhalifahan Ali, agama Islam mampu tersebar di beberapa negara termasuk negara India. Meski sudah tersebar di beberapa negara, ada satu hal yang membuat pikiran Ali terganggu. Ia melihat bahwasannya dalam pelafalan dan pengertian Al-Quraan masih banyak yang salah.

Melihat permasalahan yang dialami oleh beberapa umat Islam di beberapa negara, akhirnya Ali memberikan beberapa pelajaran dan ilmu pengembangan bahasa

Ali mampu memajukan ilmu bahasa seperti penulisan huruf hijaiyah lengkap dengan tanda baca seperti kasrah, fathah, dhommah, dan syaddah. Sehingga tidak ada lagi kesalahan bacaan teks para umat muslim di berbagai macam negara

Ali memerintahkan Abu Aswad ad Duali agar mengembangkan ilmu nahwu di beberapa negara. Ilmu nahwu adalah ilmu yang mempelajari tatacara bahasa arab, dengan adanya ilmu nahwu ini diharapkan bisa membantu umat islam dalam mempelajari sumber utama Islam, yaitu Al-Quran dan Al-Hadist.

Wafatnya Ali bin Abi Thalib dibunuh oleh kaum Khawariji yaitu kaum yang keluar dari Islam dan menjadi pasukan pemberontak yang tidak setuju dengan aturan-aturan yang di buat oleh Ali sebagai khalifah dan Utsman pada sat menjadi khalifah

Kaum Khawariji secara diam-diam membuat rencana untuk membunuh tiga orang yang dianggapnya sebagai biang keladi terjadinya perpecahan umat. Tiga orang itu adalah Ali bin Abi Thalib, Amr bin As dan Mu’awiyah. 

Kaum Khawariji menetapkan Abdurrahman bin Muljam untuk membunuh Ali di Kufah, Amr bin Bakar At-Tamimi membunuh Amr bin As di Mesir dan Barak bin Abdillah At-Tamimi bertugas membunuh Mu’awiyah di Syam. Dari ketiga orang yang menjadi target pembunuhan para kaum Khawariji ternyata yang mampu di bunuh hanyalah Ali bin Abi Thalib

Ali bin Abi Thalib di bunuh oleh Abdurrahman bin Muljam di Kufah pada saat Ali bin Abi Thalib sedang menjadi imam solat subuh di masjid. Ali bin Abi Thalib dibunuh dengan cara disebatkannya pedang beberapa kali ke badan Ali menggunakan pedang yang sudah diberi racun, dan ia wafat dalam keadaan sujud 

Sebelum Ali bin Abi Thalib wafat, ia sudah mempunyai firasat bahwasannya ia akan wafat setelah ia mimpi bertemu dengan Nabi Muhammad. 


Leave a Reply

Your email address will not be published.