Kisah Singkat Utsman Bin Affan – Siapa yang tidak kenal dengan sahabat nabi yang satu ini, nyaris di setiap hadist namanya selalu disebut-sebut, ia termasuk dalam Assabiqunal Awwalun atau orang-orang yang pertama masuk IslamIa.

Utsman Bin Affan lahir dari keluarga yang kaya raya dan terhomata ayahnya bernama Affan bin Abi al-‘As berasal dari suku Bani Umayyah, sedangkan ibunya bernama rwa binti Kurayz berasal dari Abdshams. Kedua suku ini termasuk dalam suku kaya raya dan terpandang di Quraisy Makkah, Utsman juga termasuk salah satu dari Menantunya Nabi

Ayahnya meninggal dunia di usia yang masih muda setelah pulang dari perjalanan bisnisnya di luar negeri. Ayahnya meninggalkan harta yang sangat berlimpah untuk keluarganya.

Setelah ayahnya wafat dengan meninggalkan harta yang berlimpah, tidak lantas membuat dirinya sombong dan tidak mau bekerja meneruskan usaha yang telah dibangun oleh ayahnya

Harta yang ditinggalkan oleh ayahnya segera ia kelola dengan melanjutkan usaha ayahnya yaitu menjadi pedagang kain. Ia terkenal dengan pedagang kain yang kaya raya, dermawan dan sebagai ahli ekonomi yang juga sukses mengembangkan usaha peternakan. Bahkan usaha peternakannya lebih sukses dibandingkan para peternak yang lainnya

Proses perjalanannya masuk Islam tidaklah sulit bahkan bisa dikatakan sangat mudah dan tanpa adanya perdebatan bahkan pertumpahan darah

Pada saat ia pulang dari perjalanan bisnis di Suriah pada tahun 61, ia mengetahui beberapa misi yang akan dijalankan oleh Nabi Muhammad untuk menyebarkan agama Islam. Kemudian ia langsung menghampiri teman rekan bisnisnya yaitu Abu Bakar

Ia mengetahui bahwa Abu Bakar sudah menetapi agama Islam terlebih dahulu dan selalu berada disisi Nabi Muhammad, sehingga ia bisa lebih mengetahui lebih dalam tentang agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad

Setelah ia berdiskusi dengan teman dekatnya, ia langsung menghampiri Nabi Muhammad dan menyatakan dirinya masuk kedalam Islam. Dengan dirinya masuk kedalam Islam membuat suku Bani Ummayyah marah besar, karena suku Bani Ummayyah termasuk suku yang sangat menentang ajaran Nabi Muhammad

Setelah Utsman memeluk agama islam bersama dengan istrinya, suku Ummayyah selalu menentang, dan merintangi dirinya dalam beraktifitas. Hingga akhirnya Utsman dan istrinya memutuskan untuk hijrah

Utsman dan istrinya yaitu Ruqayyah memutuskan untuk hijrah ke Habbasyiah atau saat ini bernama Ethiopia, pada bulan April tahun 615 bersama dengan semua umat muslim laki-laki dan perempuan

Dengan adanya Utsman hijrah tidak lantas membuat bisnisnya berhenti begitu saja. Utsman masih memiliki beberapa rekan bisnis di Abyssinia, sehingga ia tetap terus bisa menjalankan profesinya sebagai pedagang kain dan terus berkembang sukses

Alasan Utsman Tidak Mengikuti Perang Badar

Perang Badar
Perang Badar(Cr:Google)

Kisah Singkat Utsman Bin Affan – Pada perang pertama umat muslim melawan kaum Quraisy yaitu perang badar, ternyata Utsman tidak mengikutinya. Kenapa Utsman tidak mengikuti perang badar yang sangat penting? Apakah karena disibukkan dengan bisnisnya semakin berkembang? Atau karena takut mengikuti perang?

Ternyata, alasan Utsman tidak mengikuti perang badar bukan karena ia sibuk dengan bisnisnya yang semakin sukses, bukan juga ia takut terbunuh karena mengikuti perang badar. Bahkan ia sangat ingin mengikuti perang tersebut, namun Nabi Muhammad melarangnya

Kenapa Nabi Muhammad melarang Utsman mengikuti perang? Padahal ia dalam keadaan sehat dan kuat. Sedangkan orang-orang yang diizinkan tidak mengikuti perang hanyalah wanita, anak  kecil, orang tua dan orang-orang yang lemah

Ternyata Utsman tidak diizinkan mengikuti perang badar oleh Nabi Muhammad karena sebelumnya Utsman telah kehilangan anak laki-laki pertamanya yang bernama Abdullah bin Utsman. Abdullah meninggal pada saat usianya masih beranjak satu tahun, setelah mengalami sakit yang diakibatkan wajahnya terpatuk oleh ayam jago

Setelah kepergian anak pertamanya, Ruqayyah mengalami kesedihan yang mendalam hingga jatuh sakit. Ketika Nabi Muhammad mengetahui Ruqayyah yang merupakan anak perempuannya sedang jatuh sakit, Nabi Muhammad memerintahkan Utsman untuk tidak mengikuti perang badar

Mendengar Nabi Muhammad melarang ia untuk tidak mengikuti perang badar lantas ia bertanya pada Nabi “wahai Nabinya Allah, meskipun aku tidak mengikuti perang ini apakah aku diampuni Allah?”

mendengar pertanyaan Utsman yang sangat sedih Nabi menjawab “Allah mengampunimu, bahkan engkau tetap tercatat sebagai orang yang mengikuti perang badar”

Mendengar ucapan Nabi, Utsman merasa lebih tenang karena ia tetap tercatat mengikuti perang. Sehingga ia bisa dengan fokus merawat istri tercintanya

Utsman terus merawat Ruqayyah dengan penuh kesabaran, kasih sayang dan penuh cinta. Hingga istrinya menghembuskan nafas terakhir, utsman berada di samping istri tercintanya

Pada saat di pemakaman Ruqayyah datanglah sahabat Nabi yaitu Zaid dengan memberi kabar gembira tentang kemenangannya umat muslim melawan kafir Quraisy di perang badar

Ruqayyah meninggal dunia pada bulan Ramadhan tahun kedua Hijriyah tepat sekali dengan kemenangan umat muslim di perang badar. Pada saat putrinya meninggal dunia, Nabi Muhammad tidak bisa melihat putri tersayangnya

Mendengar kabar putrinya telah dimakamkan, Nabi Muhammad bersama dengan Fatimah langsung mengunjungi Makam Ruqayyah putri tersayangnya dari Khadijah

Masa Kekhalifahan Utsman Bin Affan

Biografi Utsman bin Affan
Biografi Utsman bin Affan (Cr:Google)

Kisah Singkat Utsman Bin Affan- Utsman bin Affan diangkat menjadi Khalifah ketiga setelah wafatnya Umar bin Khatab, yang menjadi Khalifah kedua setelah Abu Bakar menggantikan Nabi Muhammad

Sebelum Umar bin Khattab wafat, ia sudah menunjuk enam orang yang bertugas sebagai penentu khalifah selanjutnya. Umar mengangkat Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Talhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, dan Sa’ad bin Abi Waqas

Setelah Umar wafat, keenam orang tersebut bermusyawarah untuk menentukan khalifah selanjutnya. Dari hasil musyawarah menetapkan Utsman bin Affan menjadi khalifah ketiga

Utsman ditunjuk berdasarkan usianya yang lebih tua daripada yang lainnya yaitu berusia 70 tahun dan menjadi khalifah senior

Pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan ia mengizinkan Muawiyah untuk membentuk pasukan angkatan laut yang diawaki oleh orang-orang Kristen Monofisit, Koptik, dan para pasukan angkatan laut kristen dari Suriah

Beberapa wilayah yang berhasil dikuasai yaitu Afrika (Barqah, Tripoli Barat, bagian selatan negeri Nubah), Asia (Armenia, Tabaristan, Amu Daria, negeri-negeri Balkha, Harah, Kabul, dan Haznah di Turkistan) dan Eropa (Cyprus)

Utsman menjadi khalifah selama 2 periode yang mana satu periode berdurasi enam tahun. Pada periode pertama masyarakat sangat merasa makmur, tentram dan bahagia karena ia mampu menyelesaikan berbagai macam persoalan yang dialami oleh umat muslim

Terbukti dengan banyak umat muslim yang bisa menunaikan ibadah haji berkali-kali, hingga budak dijual berdasarkan berat badannya

Sebelum Utsman menjadi Khalifah ketiga, segala bentuk penghukuman yang diperbuat oleh semua umat Islam dilakukan di dalam masjid. Namun Utsman membangun gedung keamanan dan pengadilan untuk semua umat Islam yang melanggar segala aturanKarena umat muslim semakin tahun semakin banyak dari berbagai penjuru dunia, akhirnya Utsman melakukan perbaikan dan perluasan Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah

Pada masa kekhalifahan kedua banyak masyarakat yang memprotesnya. Sebab jabatan-jabatan strategis di pemerintahan diberikan kepada keluarganya dari Bani Umayyah. Sehingga menyebabkan Utsman lemah karena banyak diatur oleh keluarganya sendiri

Pada tahun 35 H sekitar 1.500 umat Islam datang ke Madinah untuk memprotes kebijakan yang telah Utsman buat akan tetapi protes yang dilakukan oleh umat Islam tidak ditanggapi sehingga berubah menjadi pemberontakan. Seorang pemberontak bernama Al-Gafiqi berhasil masuk lewat atap rumah Utsman bin Affan dan membunuh Utsman

 


Leave a Reply

Your email address will not be published.